Learn To BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi Dan Kontroversi Without Tears: A Really Short Guide > 게시판

본문 바로가기
사이트 내 전체검색


회원로그인

게시판

Learn To BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi Dan Kontrove…

페이지 정보

작성자 Sean Hendrix 작성일24-03-23 04:08 조회1,482회 댓글0건

본문

117012724si.jpgBDSM: Sebuah Pengantar Mendalam ke Dunia Sensasi dan Kontroversi




BDSM, singkatan dari Bondage, Dominance/Discipline, Submission/Sadism, dan Masochism, yaitu subkultur yang sudah menjadi subjek perdebatan dan penelitian selama bertahun-tahun. Dengan akarnya yang kuno dan berkembang menjadi fenomena kultur yang rumit, BDSM memunculkan beraneka tanggapan dari masyarakat biasa, mulai dari penolakan sempurna sampai pemahaman yang mendalam.


Sejarah BDSM: japanese sex Dari Kuno Hingga Modern

BDSM bukanlah fenomena baru. Praktik-praktik seperti perbudakan, hukuman jasmani, dan permainan kekuasaan sudah ada dalam sejarah manusia semenjak zaman kuno. Sebagai figur, dalam kebudayaan Romawi kuno, hubungan dominasi dan submisi sering kali terjadi dalam wujud perbudakan seksual. Walaupun berjenis-jenis praktik ini memiliki akar sejarah yang panjang, istilah BDSM sendiri baru muncul pada abad ke-20.

Pada permulaan abad ke-20, contoh-model seperti Marquis de Sade, seorang penulis Prancis yang terkenal dengan karya-karyanya yang kontroversial, memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman awal tentang konsep-konsep yang berhubungan dengan BDSM. Kecuali itu, di era yang sama, Sigmund Freud memberi tahu konsep sadisme dan masokisme sebagai bagian dari teori psikoanalisisnya.

Perkembangan lebih lanjut dari subkultur ini terjadi pada tahun 1950-an dan 1960-an di Amerika Serikat, ketika kelompok sosial-kelompok sosial rahasia mulai terwujud di sekitar praktik-praktik BDSM. Selama jangka waktu ini, para pelaku BDSM mulai merumuskan kode etik dan tata tertib-hukum yang menemani praktik-praktik mereka, serta memberi tahu konsep-konsep seperti \"Safe, Sane, and Consensual\" (SSC) dan \"Risk-Aware Consensual Kink\" (RACK), yang menekankan pentingnya keselamatan dan persetujuan dalam semua interaksi BDSM.

Konsep-Konsep Dasar dalam BDSM

1. Bondage: Yaitu praktik mengikat atau mengontrol gerakan seseorang menggunakan tali, rantai, atau bahan lainnya. Tujuan dari bondage dapat bervariasi, mulai dari estetika dan eksplorasi sensual hingga permainan kekuasaan.

2. Dominance and Submission (D/s): D/s melibatkan dinamika kekuasaan di antara pasangan, di mana satu pihak mengambil peran dominan (dom) sementara yang lainnya menjadi submisif (sub). Ini melibatkan hukum-hukum yang disepakati dan permainan kekuasaan yang konsensual.

3. Sadism and Masochism (S&M): Sadisme adalah kepuasan seksual yang didapat dari menyakiti atau mendominasi orang lain, sementara masokisme yaitu kepuasan dari mendapatkan rasa sakit atau penderitaan. Dalam konteks BDSM, kedua konsep ini dapat dijelajahi dengan persetujuan dan batasan yang jelas.

4. Consent: Persetujuan yaitu pilar utama dalam praktik BDSM. Segala perbuatan mesti didasarkan pada kesepakatan yang terang dan diberi secara sukarela oleh segala pihak yang terlibat. Persetujuan ini seharusnya bebas dari paksaan, tekanan, atau manipulasi.

Kontroversi dan Penafsiran Terhadap BDSM

Meski praktik-praktik BDSM sudah berkembang dan diterima secara luas di antara kelompok sosial yang terlibat, masih ada banyak kontroversi yang mengelilingi subkultur ini. Salah satu kritik utama yakni bahwa BDSM melibatkan kekerasan dan penindasan, padahal penunjangnya menegaskan bahwa semua perbuatan dilakukan dengan persetujuan dan kesadaran penuh dari seluruh pihak yang terlibat.

Beberapa juga kuatir bahwa praktik-praktik BDSM bisa memperkuat ketidaksetaraan gender dan menciptakan kesalahpahaman tentang apa yang sebetulnya sehat dalam hubungan seksual. Melainkan, pendorong BDSM berargumen bahwa subkultur ini hakekatnya mendorong komunikasi yang jujur ​​dan terbuka antara pasangan, serta pemberdayaan individu untuk mengeksplorasi dan menyuarakan kemauan mereka dengan aman.



BDSM adalah subkultur yang rumit, dengan akar sejarah yang panjang dan perkembangan modern yang terus berlanjut. Meskipun masih menghadapi banyak kontroversi, BDSM sudah berkembang menjadi komunitas yang terorganisir dengan bagus, dengan prinsip-prinsip seperti keselamatan, kesadaran, dan persetujuan yang menjadi pertanda utama.

Penting untuk diingat bahwa praktik-praktik BDSM harus selalu dijalankan dengan persetujuan bebas dan sukarela dari segala pihak yang terlibat. Dengan memahami konsep-konsep dasar dan nilai-nilai yang mendasari subkultur ini, masyarakat dapat lebih terbuka kepada bermacam format ekspresi seksual dan mendorong kebebasan individu untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri mereka dengan aman dan sehat.

댓글목록

등록된 댓글이 없습니다.


접속자집계

오늘
2,974
어제
7,444
최대
17,135
전체
1,471,485
Copyright © 울산USSOFT. All rights reserved.
상단으로
모바일 버전으로 보기